Mahasiswa TPI Diskusi Bersama Nelayan Pesisir Kota Cirebon

by 7


2021-10-11 17:39:13
2

900x300
Menyusuri tepian pantai yang dipenuhi aroma asin laut, saya diberikan kesempatan langka untuk duduk bersama seorang nelayan berpengalaman, Pak Darno. Matahari pagi bersinar terang di langit, menciptakan latar belakang yang tenang untuk mendengarkan cerita hidup seorang yang menggantungkan hidupnya di lautan biru.

 

Perkenalan dengan Pak Darno

 

Pak Darno adalah seorang nelayan berusia 55 tahun yang telah menjalani profesi ini sepanjang hidupnya. Dengan wajah yang dipenuhi keriput dan mata yang berbinar saat berbicara tentang laut, dia menceritakan bagaimana cinta dan kehidupannya terkait erat dengan ombak dan angin laut.

 

Riwayat Hidup di Lautan

 

"Sejak usia muda, saya sudah mengikuti jejak ayah dan kakek saya. Mereka adalah nelayan hebat yang mengajarkan saya segalanya tentang laut. Lautan ini seperti ibu bagi kami, memberikan nafkah dan kehidupan," kata Pak Darno sambil tersenyum.

 

Dia melanjutkan menceritakan bagaimana setiap hari adalah petualangan baru. Meskipun memiliki jadwal rutin, namun laut selalu penuh misteri. "Tidak pernah ada hari yang sama di laut. Terkadang kita membawa pulang hasil tangkapan yang melimpah, tapi ada juga hari-hari sulit di mana kita harus bersabar menantikan ikan yang datang."

 

Teknologi dan Tradisi

 

Pak (Nama) menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara teknologi modern dan tradisi dalam pekerjaan. "Kami menggunakan peralatan modern untuk memantau pergerakan ikan, namun kearifan tradisional tetap kami perlukan. Seperti halnya penggunaan mata dan observasi untuk melihat arah perubahan cuaca dan pergerakan ikan."

 

Tantangan dan Perjuangan

 

Dia juga membuka diri tentang tantangan yang dihadapinya sebagai nelayan. Perubahan iklim dan aktivitas manusia di laut telah menjadi tantangan utama. "Lautan ini memberi kita kehidupan, tapi kita juga harus melindunginya. Saya merasa bertanggung jawab untuk menjaga kelangsungan laut agar generasi berikutnya juga bisa hidup dari hasil laut."

 

Pesan untuk Masyarakat

 

"Lebih banyak orang harus mengerti bahwa laut ini bukan hanya milik nelayan. Ini milik kita semua. Mari jaga kebersihannya, dan mari kita berbagi sumber daya ini dengan bijak," kata Pak (Nama) sambil memegang tangan yang kasar.

 

Kehidupan Keluarga dan Harapan untuk Masa Depan

 

Selain pekerjaan yang menguras tenaga di laut, Pak (Nama) adalah sosok keluarga yang penuh cinta. "Ketika saya pulang, keluarga adalah segalanya bagi saya. Mereka adalah alasan mengapa saya tetap kuat melalui setiap badai yang saya temui di laut."

 

Dia berbicara tentang harapannya untuk masa depan. "Saya berharap anak-anak dan cucu-cucu saya dapat melanjutkan tradisi ini.Tetapi saya juga berharap mereka mendapatkan pendidikan yang baik dan memiliki lebih banyak pilihan di masa depan."

 

Penutup: Suara Nelayan yang Tidak Boleh Terlupakan

 

Seiring wawancara berakhir, saya merasa terinspirasi oleh kehidupan yang dijalani Pak Darno. Suaranya adalah suara laut yang menceritakan kisah kehidupan, tantangan, dan harapan. Kita perlu mendengar dan menghargai suara para nelayan, mereka yang menjadi penjaga utama lautan kita.

 

"Pesannya jelas: kita semua memiliki peran dalam menjaga laut ini. Setiap tindakan kita di darat dapat mempengaruhi kehidupan mereka di laut. Mari kita bahu membahu melindungi dan merawat sumber daya laut yang tak ternilai ini," ucap Pak (Nama) seraya berdiri untuk kembali ke perahunya.

 

Suara laut dan suara para nelayan harus tetap kita dengar, karena di dalamnya terkandung kearifan dan keindahan yang perlu dilestarikan untuk generasi-generasi mendatang.

 

Demikian wawancara ini, sebuah jendela ke dalam kehidupan seorang nelayan yang penuh dengan cerita dan pengalaman laut yang mendalam. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan Pak Darno untuk berbagi.
 

 
 
Bagikan Ke: